Sharing mengenai pengertian CHAMPS yang dijelaskan oleh Mentor Kelompok
Sharing mengenai pengertian CHAMPS yang dijelaskan oleh Mentor Kelompok
30 September 2019 | Tim Media UISI

Kenali Lebih Dalam Eksistensi Mahasiswa Melalui CHAMPS Day 1 2019

CHAMPS hari pertama memiliki agenda yakni dapat menanamkan karakter sebagai mahasiswa UISI, menumbuhkan pluralisme dan menjalankan program observasi desa.

UISI - Mahasiswa baru Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) baru saja mengikuti pekan orientasi mahasiswa yakni CHAMPS untuk mengenal lebih dalam eksistensi sebagai mahasiswa. CHAMPS hari pertama yang diselenggarakan pada 29 September 2019 di Kampus A UISI kali ini terlihat sangat berbeda dan lebih menantang dari tahun sebelumnya. Pasalnya pada CHAMPS tahun ini mereka diajak untuk dapat menanamkan karakter sebagai mahasiswa UISI.

Penanaman karakter terlihat jelas pada materi pertama dimana mahasiswa diberikan beberapa kiat-kiat pengertian CHAMPS dan tips untuk dapat manajemen diri yang disampaikan oleh Mentor Kelompok masing-masing, Kabinet BEM, dan Ahmad Dahlan Malik, B.A. (Hons). M. Ec., CFP selaku Dosen Ekonomi Syariah. Materi tersebut juga diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai dengan baik serta menumbuhkan pluralisme dalam kehidupan kampus, dimana hal tersebut merupakan output dari pelaksanaan CHAMPS.

“Saya masih belum melihat suasana pluralisme di sini", ujar ketua IO-CHAMPS Bayu Alfiansyah. Melihat kondisi di Indonesia yang ditakdirkan dengan berbagai macam perbedaan sehingga kesadaran untuk bersatu sangatlah kecil. Mereka membuat circle dengan memandang kesamaan kota, ras, agama, serta budaya masing – masing dengan memandang nanar sebuah perbedaan. “Kami ingin menghilangkan stigma bahwa sebuah perbedaan bukanlah ancaman", lanjutnya.

Banyaknya mahasiswa yang berpengetahuan tinggi akan tetapi hanya sedikit yang turun ke jalan untuk peduli program dari masyarakat membuat sosok Bayu Alfiansyah menumbuhkan jiwa kepekaan sosial mahasiswa baru dengan cara mendesain sistem pengabdian masyarakat dari tahun lalu menjadi sistem observasi desa.

Observasi desa nanti akan dilaksanakan pada CHAMPS ketiga pada 6 Oktober 2019. Gunanya adalah bentuk pengupayaan pengabdian masyarakat dengan pola kegiatan yang berbeda. Pengabdian masyarakat pada tahun lalu menghasilkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan bagi desa tersebut, berbeda dengan observasi desa tahun ini yang lebih menjurus pada penyampaian ide. Para mahasiswa baru dituntut untuk mencari informasi dengan latar belakang dan masalah berdasarkan isu yang  telah terbagi.

“Iklim mahasiswa adalah iklim ilmiah dengan data dan analisa tersebut memberikan sebuah solusi", tutur Bayu Afiansyah dengan senyum lebarnya.

Menurut Dhya Aminaturrahmah selaku Koordinator Acara IO-CHAMPS konsep acara pada tahun ini tidak jauh beda dari acara yang kemarin. Akan tetapi, acara pada kali ini lebih disederhanakan dari yang awalnya empat minggu menjadi tiga minggu sehingga waktunya sangat padat. “Diharapkan mahasiswa baru bisa menerapkan manajemen waktu dengan baik", harapnya.

(aml/myf/msl)

Artikel Terkait