Petani yang memakai korset inovasi mahasiswa UISI
Petani yang memakai korset inovasi mahasiswa UISI
17 Juli 2018 | Tim Media UISI

Korset Go, Permudah Petani Beraktivitas

Tiga mahasiswa Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ciptakan korset bagi petani. Alat ini sebagai alat bantu guna meningkatkan kenyamanan aktivitas petani.

Tiga mahasiswa Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ciptakan korset bagi petani. Alat ini sebagai alat bantu guna meningkatkan kenyamanan aktivitas petani. Permasalahan utama yang diangkat yakni seringnya keluhan nyeri pada beberapa bagian tubuh petani diantaranya nyeri pada pinggang dan punggung.


Dini Annisa Utami, Rizky Wulandari, Mohammad Chafidh Supriyanto membuat inovasi di bidang ergonomi yakni Korset GO. “Korset ini dilengkapi dengan titik akupuntur dari batuan alam yang berfungsi sebagai titik relaksasi agar peredaran darah menjadi lancar,” jelas Dini. Korset ini juga dapat mengurangi nyeri akibat posisi kerja yang dituntut banyak membungkuk.


Pengguna pertama Korset GO ini adalah petani buah di Kampus UISI. Dimana disana terdapat 4 orang petani buah yang mengeluhkan sakit atau nyeri pada pinggang dan punggung karena aktivitas mereka yang lebih banyak membungkuk.
Testimoni yang sudah dilakukan selama dua hari pemakaian oleh petani, respon yang diberikan yakni komentar positif dari semua petani bahwa Korset GO ini nyaman saat digunakan, memberikan efek hangat seperti memakai koyo dan mengurangi kelelahan akibat bekerja.


Salah satu indikator untuk mengukur kelelahan adalah tekanan darah, dan memang terjadi perbedaan tekanan darah antara sebelum dan setelah menggunakan korset ini.”Tekanan darah sebelum pemakaian menunjukkan angka 124 mmHg namun setelah menggunakan korset menjadi 120 mmHg,” ujar Dini.


Inovasi ini berhasil memenangkan program hibah Kementrian Riset dan Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Karsa Cipta (PKM-KC). “Pengembangan yang kami lakukan yakni kami akan terus mengembangkan desain yang lebih baik dan selanjutnya kami akan mengurus hak paten untuk desain dan brand kami,” ungkap Dini.

Artikel Terkait