14 Juni 2017 | Tim Media UISI

Lobby UISI, Tempat Langganan Tuk Pamerkan Karya Mahasiswa

Lobby gedung 1 UISI bahkan sudah menjadi langganan tiap semester, bermodal meja dan kain hitam, maka atmosfer ruangan ini sudah tersulap seakan menjadi pameran karya Seni. Selasa, (13/6) 27 mahasiswa yang berasal dari kombinasi angkatan 2015 dan 2016 mula

Gresik,UISI – Tak perlu kesulitan mencari tempat untuk memamerkan produk mahasiswa Departemen DKV (Desain Komunikasi Visual). Lobby gedung 1 UISI bahkan sudah menjadi langganan tiap semester, bermodal meja dan kain hitam, maka atmosfer ruangan ini sudah tersulap seakan menjadi pameran karya Seni Selasa, (13/6). 27 mahasiswa yang berasal dari kombinasi angkatan 2015 dan 2016 mulai memadati ruangan dari pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB. Acara yang sudah digelar selama 2 tahun ini dilakukan ketika menjelang UTS maupun UAS mahasiswa. “Tujuannya tentu untuk mempresentasikan karya-karya hasil kami selama tiap semester” ujar Putri Riska angkatan 2016.

Acara yang diinisiasi oleh dosen DKV dari 4 mata kuliah (Desain Grafis, Nirmana Dwimatra, Nirmana Trimatra, dan Tipografi Dasar) ini memiliki sistem penilaian diantaranya yaitu kerapian, keunikan, komposisi dan kesesuaian dengan tema yang ada. Meski harus berjuang untuk menghasilkan 4 karya seni yang berbeda dalam waktu 2 minggu, mahasiswa tentu tak putus harapan karena memang sudah menjiwa dalam diri masing-masing individu. “Kalau bagi saya sih enjoy aja, soalnya memang suka sama seni. Kalau anak yang belum terlalu mahir, di DKV pasti diajari dari manual kok, jadi gak perlu takut” lanjut Putri menegaskan.

Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam pembuatan karya ini diantaranya yaitu pada mata kuliah nirmana trimatra, dimana tantangan terbesarnya yaitu membuat karya seni berupa 3D. Meski hasilnya dalam ukuran kecil, karya tersebut juga membutuhkan skill yang terlatih, khususnya dalam ketelitian dan kesabaran ketika harus memahat raw material berupa kayu. “bahan yang digunakan untuk nirmana trimatra ini dari kayu, styrofoam ataupun bahan bekas” tambah Putri. Kesulitan lainnya yaitu pada tugas desain grafis, karena harus menggunakan software. Kebanyakan mahasiswa masih belum terbiasa mengoperasikan aplikasi digital. (far/ral)

Artikel Terkait