Semangat Tyas Ajeng Nastiti, S. T., M. Ds., dalam memaparkan materi di depan para pelaku usaha
Semangat Tyas Ajeng Nastiti, S. T., M. Ds., dalam memaparkan materi di depan para pelaku usaha
6 Juli 2019 | Tim Media UISI

LPPM UISI dan BPD Gresik Rancang Pemetaan Potensi Unggulan Desa

Langkah awal kerja sama LPPM UISI dengan BPD Kabupaten Gresik dalam usaha mengembangkan potensi desa-desa di kecamatan Sidayu dengan diadakannya kegiatan pemetaan potensi unggulan desa.

Gresik – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) berkerja sama dengan Badan Pengembangan Desa (BPD) Kabupaten Gresik lakukan pemetaan potensi unggulan desa. Kerja sama ini bermula saat BPD Gresik meminta LPPM untuk membantu, membimbing, memberi masukan dan arahan serta gambaran dalam mengembangkan potensi yang belum tergali sepenuhnya di desa-desa di Kabupaten Gresik. Pemetaan potensi ini bertujuan agar desa-desa tersebut bisa maju dan diharapkan menjadi desa unggulan melalui kelebihan-kelebihan yang belum tergali.

Langkah awal pemetaan dilakukan dengan diadakannya kunjungan langsung oleh tim LPPM UISI bersama BPD Gresik ke desa-desa yang akan dibina. Kunjungan yang berlangsung Rabu (3/7) ini berlokasi di Kecamatan Sidayu yang saat ini menjadi fokus pengembangan. Rangkaian acara pemetaan diawali dengan diskusi terkait pemetaan desa yang berlangsung di desa Sambipondok. Diskusi ini dihadiri tidak hanya dari tim LPPM UISI dan BPD Gresik, namun juga para pelaku usaha dan pengurus BUMDes. Dari diskusi tersebut, ditekankan bahwa pengelolaan BUMDes menjadi aspek penting. Tim LPPM UISI akan membantu mengarahkan dana BUMDes agar tepat sasaran dan terlaksana dengan baik sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki.

Melalui diskusi tersebut, tidak hanya dari segi produk barang yang akan dikembangkan, namun juga dari sisi lingkungan dan fasilitas. Pengembangan seluruh aspek tersebut membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun agar bisa stabil. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut dibutuhan kerja sama dari berbagai pihak. Tidak hanya dari akademisi dan BPD, melainkan dari perangkat desa, komunitas, pengurus BUMDes dan para pelaku usaha. Hal utama yang diperlukan adalah kemauan yang besar untuk berubah dalam memperbesar bisnis dan produksi sehingga dapat menciptakan sebuah produk unggulan.

Setelah diskusi pemetaan potensi unggulan desa, acara dilanjutkan dengan peninjauan ke desa Sambipondok, desa Sukorejo, desa Wadeg, dan desa Lasem. Desa-desa tersebut memiliki banyak tempat yang dapat dikembangkan untuk menjadi pusat bermain, sentra kuliner ataupun menjadi tempat kunjungan untuk berswafoto yang cocok bagi generasi muda.

“Saya berharap ini bisa menjadi suatu kerja sama bukan menjadi beban salah satu belah pihak atau dua belah pihak saja. Ini merupakan kerja sama seluruh masyarakat di Kabupaten Gresik. Apabila mau mengubah suatu daerah harus mau mengubah dari segi manusianya, kebiasaannya, dan sebagainnya. Apabila mau mengembangkan sesuatu hal memang harus melibatkan banyak hal, termasuk UISI sebagai kampus multisektoral. Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi salah satu penggerak awal, Kabupaten Gresik untuk meningkatkan potensi supaya bisa menjadi lebih baik lagi.“ ungkap Tyas Ajeng Nastiti, S. T., M. Ds., selaku perwakilan dari LPPM UISI.

(fir/kei)

Artikel Terkait