Pembukaan materi Webinar Social Engineering oleh Mahasiswa Sistem Informasi  UISI
Pembukaan materi Webinar Social Engineering oleh Mahasiswa Sistem Informasi UISI
2 Februari 2021 | Tim Media UISI

Mahasiswa Sistem Informasi UISI Sosialisasikan tentang Social Engineering

Webinar Sosialisasi Social Engineering oleh Mahasiswa Sistem Informasi UISI sebagai langkah mengenal tindakan Social Engineering beserta penerapan solusinya

UISI – Kemajuan teknologi informasi dan semakin banyaknya interaksi antar manusia membuat celah yang sangat memungkinkan untuk terjadinya manipulasi informasi maupun tindak kejahatan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengenalan akan tindak kejahatan tersebut serta solusi untuk meminimalisasi risiko yang terjadi.

Mahasiswa Departemen Sistem Informasi Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengadakan Webinar Sosialisasi Social Engineering pada Kamis (28/01) lalu dengan agenda membahas tuntas social engineering (rekayasa sosial), termasuk serangan dan solusi yang kemungkinan dapat terjadi. Acara tersebut berlangsung melalui aplikasi Google Meet dengan menghadirkan 4 Mahasiswa Sistem Informasi sebagai narasumber acara, yakni Erwin Prihartono, Giovanny Muhammad, Rizky Amrullah dan Tania Arum.

Dalam kesempatan tersebut, para narasumber tersebut bergantian menjelaskan mengenai materi social engineering. Social engineering sendiri merupakan suatu teknik memperoleh data/informasi rahasia dengan cara mengeksploitasi kelemahan faktor manusia tersebut. Tujuannya adalah mendapatkan informasi atau akses yang mengarah kepada tindakan kejahatan.

Menurut Erwin, ada 2 dasar yang digunakan dalam kategori rekayasa sosial tersebut, diantaranya Human-based social engineering, dimana cara tersebut digunakan dengan langsung mengarah kepada objek manusianya, seperti impersonate (pemalsuan), menyamar sebagai orang penting, pemalsuan otorisasi, bahkan bisa mendatangi secara langsung (in person). Kategori kedua  adalah computer-based social engineering, dengan point pentingnya adalah mendapatkan informasi tersebut melalui komputer ataupun media digital pemilik seperti hacking, phising, dan sejenisnya.

“Solusi untuk meminimalisasir risiko social engineering tersebut adalah dengan berhati-hati dalam interaksi di dunia maya dan nyata, banyak belajar mengenai kebijakan dalam menggunakan media digital, serta melakukan pengamanan ganda untuk data/ informasi pribadi anda,” ungkap Erwin. (muh/rry)

Artikel Terkait