23 November 2018 | Tim Media UISI

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Raih Juara 2 dalam WTC 2018

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian UISI raih juara 2 dalam ajang WTC 2018

Banten – Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Internasional Semen Indonesia berhasil meraih juara 2 dalam ajang Waste Treatment Competition 2018. Kompetisi ini diselanggarakan di Fakultas Teknik Universitas Sultan Agung Tirtayasa pada Sabtu (17/11).

Waste Treatment Competition 2018 dengan tema “Inovasi Terbarukan untuk Pemecahan Masalah Limbah dengan Kreatif dalam Pelestarian Masa Depan Bangsa” ini merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultat Agung Tirtayasa (UNTIRTA). Kompetisi ini pun berawal dari pengiriman penulisan abstrak, setelah lolos seleksi abstrak kemudian dilanjutkan dengan pengiriman proposal. Melalui seleksi pengiriman proposal dipilihlah 8 tim terbaik dari seluruh universitas di Indonesia, yaitu Universitas Internasional Semen Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pertamina, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro (2 tim), Universitas Brawijaya, Universitas Sultan Agung Tirtayasa. 8 tim terbaik tersebut diundang di UNTIRTA untuk mempresentasikan hasil proposal dihadapan dewan juri dan seluruh peserta finalis.

Dengan mengangkat judul “BOMBAG – Tas Kertas Berbasis Limbah Pelepah Daun dan Sabut Buah Siwalan dengan Perekat Berbahan Gedebog Pisang” mengenai penangganaan dan pengelolaan limbah buah siwalan di daerah Gresik menjadikan tim yang terdiri dari Syafrina Farahdillah, Gresita Fitaloka Sari dan Layliya Ramadhina Putri Afandi ini berhasil membawa pulang juara 2.

“Selama ajang perlombaan berlangsung kami berusaha sebaik mungkin untuk membawa nama baik Univ. Internasional Semen Indonesia. Kami sempat berpikir bahwa ini berat melihat tim finalis lainnya berasal dari universitas ternama dengan persiapan yang baik pula. Namun  Alhamdulillah, usaha yang telah kami lakukan akhirnya membuahkan hasil yang baik“ Ujar Layliya.

“Awalnya memang sempat tak yakin karena tim finalis lainnya berasal dari universitas ternama. Namun berangkat dari sana saya mencoba meyakinkan diri, jika mereka maju dibawa oleh nama baik universitas. Maka disini kami yang siap maju membawa nama baik universitas.” Tambah Gresita.

Berbeda kesan dengan timnya, Dila mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa meraih juara 2 dalam ajang perlombaan tersebut. Harapannya semoga lebih banyak lagi prestasi yang dapat diraih sehingga dapat membawa nama baik program studi maupun universitas.

Artikel Terkait