Mahasiswa TIN UISI Kunjungi Home Industry Gula Aren
Desa Balikterus merupakan salah satu desa di Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean dan merupakan penghasil gula aren terbesar di Kabupaten Gresik. Mengikuti kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh mahasiswa PPK Ormawa HIMATRIAN UISI yaitu site visit, mahasiswa PPK Ormawa HIMATRIAN UISI mengunjungi industri rumahan gula aren. Industri rumahan ini merupakan rumah masyarakat yang memproduksi gula aren. Kunjungan industri perumahan pada tanggal 4 dan 5 Agustus 2022 dilakukan untuk pengamatan awal dalam pemetaan spesies produktivitas gula aren di setiap pemukiman. Pelaku industri rumahan adalah warga desa Balikterus dan melibatkan warga desa dalam kegiatan produksi. Adanya kegiatan industri rumahan yang dilakukan oleh penduduk desa Baliktels dengan menggunakan bahan baku produksi dari potensi gula aren desa Baliktels dapat meningkatkan perekonomian desa Balikterus khususnya yang terlibat langsung dalam kegiatan industri rumahan. Oleh karena itu, tim PPK HIMATRIAN UISI berkomitmen untuk mendukung beberapa industri gula aren di Desa Balikterus antara lain Dusun Sungai Terus Deje, Balikbak Hilir, Sungai Terus Laok dan Dusun Sudimara, empat dusun permukiman dengan produktivitas gula aren tertinggi terletak di desa Balikterus. Keberadaan pemetaan ini penting karena dengan pemetaan potensi industri dalam negeri dapat diketahui secara langsung bagaimana masyarakat Desa Balikterus dapat mengelola dan memanfaatkan potensi alam yang ada tanpa campur tangan pihak lain. Kunjungan tersebut juga merupakan kesempatan untuk melihat potensi desa yang ada ke depan.
Tim HIMATRIAN PPK Ormawa yang beranggotakan 11 orang didampingi oleh kepala desa setempat menelusuri proses mulai dari proses memasak hingga pengemasan produk. Air nira aren dipanaskan sampai suhu 100-110°C dalam waktu 3-4 jam. Saat gula mulai mengeras, bentuk dengan cetakan bambu. Gula aren akan mengeras dalam waktu sekitar 5 menit. Gula aren yang sudah mengeras dibungkus dengan daun pisang kering. 1 bungkus berisi 10 buah gula aren. Dalam hal ini, tim juga menguji suhu dan kadar gula selama proses memasak. Rata-rata kadar gula yang diperoleh dari masing-masing pengrajin gula aren adalah 80 Brix atau lebih, yang merupakan gula kelapa kualitas yang cukup tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dan dosen pendamping telah memberikan langkah lanjutan untuk lebih menstandarisasi produk gula aren di masa mendatang, bersama dengan Kelompok Tani Hutan Kelapa Sawit (KTH) Mustika, sebagai pionir dalam pembentukan kelompok usaha di desa Balikterus. Azmi Alvian Gabriel S.TP., M.P., MPM menekankan potensi gula aren desa Balikterus seiring dengan dunia usaha yang semakin hari semakin ketat, sehingga perlu adanya inovasi produk baru. Di sisi lain, mereka menyambut baik kunjungan industri lokal Desa Balikterus dan berharap perekonomian Desa Balikterus menjadi lebih baik dan berkembang.