24 Februari 2017 | Tim Media UISI

Melestarikan Tari Daerah lewat KKN UISI 2017

Penutupan KKN kali ini membawa nuansa acara yang baru dari tahun lalu, setiap kelompok diwajibkan untuk menampilkan karya maupun segala bentuk potensi yang ada di masing-masing desa.

Rembang,UISI – Berakhirnya KKN UISI 2017 yang telah berlangsung selama 3 minggu, tentu banyak pengalaman, kenangan, dan pembelajaran yang didapat oleh mahasiswa. Meski dibilang waktu yang singkat, tetapi hakikat KKN kali ini adalah sambung roso, sehingga menjadi media untuk menjalin ikatan batin dan tali silaturrahmi diantara masyarakat dan pihak KKN terkait.

Berlangsung di kantor kecamatan Bulu dan Gunem Kabupaten Rembang, acara penutupan KKN di masing-masing desa dihadiri oleh Kepala Kecamatan, kepala desa dan perangkat, serta jajaran dosen UISI. Dimulai pukul 13.00 WIB. Prof Tjiptohadi M.Ec., Ph.D., CPA., CA selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dalam sambutannya sekaligus membuka acara penutupan  ”Semoga dari pengalaman KKN ini, mahasiswa UISI mendapatkan bekal yang nantinya dapat digunakan untuk terjun ke masyarakat yang sesungguhnya”. Lain sisi,  diKecamatan Gunem, Kuntum Khoiro Ummatin ST., MT. selaku Direktur Kemahasiswaan secara resmi membuka acara penutupan KKN.

Penutupan KKN kali ini membawa nuansa acara yang baru dari tahun lalu, setiap kelompok diwajibkan untuk menampilkan karya maupun segala bentuk potensi yang ada di masing-masing desa.  “Anak-anak yang kami beri pelatihan tari ini sangat antusias ketika berlatih” ungkap Bunga Mahita mahasiswa manajemen rekayasa. Berisi lima personil anak Sekolah Dasar (SD), tarian yang menggambarkan keceriaan anak kecil akan mainan pasaran ini mampu menghibur audiense. “Pemilihan tarian ini karena ingin lebih mengenalkan makanan rakyat berupa tahu, tempe, dan terasi, dan hal ini disampaikan lewat lirik lagunya” lanjut bunga.(far/ral)

Artikel Terkait