Peduli Seniman: BEM UISI Dukung Pagelaran Seni Di Tengah Pandemi
Gresik - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) melakukan aksi solidaritas dan peduli seniman dengan mendukung pagelaranan seni wayang kulit online yang diselenggarakan oleh sanggar seni dari desa Cerme, Gresik yaitu Traju Wening dengan dalang Ki Puguh Prasetyo, SE. yang membawa cerita lakon Subali Tandang melalui live streaming youtube “Ki Puguh Prasetyo” (13/6).
Pagelaran seni wayang kulit online ini merupakan inisiatif Ki Puguh Prasetyo, karena tidak bisa dipungkiri sektor kesenian juga ikut sangat terpukul oleh pandemi. Beliau ingin para seniman terus berkarya dan peduli antar sesama. Pagelaran ini sembari membuka donasi untuk warga sekitar dan seniman yang terdampak pandemi kini.
BEM UISI mendukung acara pegelaran seni wayang kulit online tersebut dengan cara membantu mempublikasikan melalui platform media sosial Instagram @bemuisi dengan judul “Aksi solidaritas & support seniman Nasional”.
“Disaat pandemi seperti ini, seniman adalah salah satu bagian yang sangat terdampak. Oleh karena itu pementasan online ini bertujuan untuk penyegaran sekaligus inovasi bagi para seniman untuk terus berkarya dan peduli antar sesama,” Ungkap Ki Puguh Prasetyo, SE dalam tulisan akun @bemuisi di Instagram.
“Maka dari itu Ki Dalang Puguh berinisiatif mengadakan pementasan wayang kulit online, sembari membuka donasi untuk warga sekitar dan seniman yang terdampak pandemi kini. Dilain sisi kegiatan ini adalah simbol para seniman tradisional yang tak mau hanyut diterjang perkembangan zaman,” lanjut tulisan dalam postingan tersebut.
Aksi tersebut diharapkan dapat mengajak seluruh civitas mahasiswa ikut serta memberi dukungan dan menebar citra positif sebagai salah satu perwujudan “Tri Dharma Perguruan Tinggi” yaitu peduli terhadap keadaan sosial masyarakat. Dan juga membantu pelaku budaya untuk tetap produktif sehingga jangan sampai pegiat seni hanya gigit jari ditengah masa sulit ini.
Seni berperan besar menumbuhkan resiliensi masyarakat saat menghadapi krisis. Maka, kita perlu langkah nyata untuk mendukung seniman dalam mempertahankan denyut nadi seni di Indonesia dan denyut nadi mereka sendiri. Dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan pentas dari rumah yang dipertunjukan secara daring. Jangan biarkan pandemi menghambat dan merampas gerak bebas untuk berkarya dan peduli terhadap sesama. (fit/tia)