Perjuangan Enam Bulan Tim Mahasiswa Berbuah Prestasi di Ajang P2MW
UISI - Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) menjadi ajang yang menuntut kesiapan tidak hanya dari sisi materi bisnis, tetapi juga mental dan komitmen setiap anggota tim. Sejak awal, para peserta dituntut untuk siap berjuang hingga akhir, apa pun hasil yang diperoleh. Persiapan yang matang menjadi kunci, terutama dalam pemahaman bisnis, mengingat P2MW dirancang untuk melatih mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan dengan pendampingan langsung dari para ahli di bidangnya.

Rangkaian lomba P2MW dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan, terhitung sejak Juli hingga November. Dalam kurun waktu tersebut, peserta harus melewati berbagai tahapan, mulai dari seleksi tingkat universitas, seleksi pendanaan, hingga puncaknya pada pelaksanaan KMI EXPO. Setiap tahap menjadi proses pembelajaran yang menantang sekaligus berharga bagi mahasiswa.
Motivasi mengikuti P2MW berangkat dari keinginan tim untuk menantang diri dalam mewujudkan ide menjadi produk nyata. Produk yang awalnya hanya berupa prototipe lomba dan ide kreatif dikembangkan menjadi karya yang memiliki nilai jual. Selain itu, tim juga ingin menunjukkan bahwa limbah yang kerap dipandang sebelah mata ternyata dapat dimanfaatkan kembali jika dikelola dengan baik. Upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan limbah industri serta mencerminkan sikap tanggung jawab manusia terhadap limbah yang dihasilkan.
Selama pelaksanaan program, berbagai kendala tidak dapat dihindari. Tantangan muncul mulai dari koordinasi internal tim, penentuan tempat produksi, penyesuaian jadwal kuliah karena anggota berasal dari berbagai program studi, hingga proses belajar dari nol dalam menyusun bisnis yang baik. Selain itu, perluasan pasar juga menjadi tantangan tersendiri karena produk yang dikembangkan merupakan inovasi baru yang masih awam di masyarakat. Meski demikian, seluruh hambatan tersebut dapat diatasi melalui diskusi dan kerja sama tim yang solid.

Berdasarkan penelaahan terhadap judul-judul yang diajukan pada P2MW tahun ini, belum ditemukan peserta yang secara spesifik mengusung penjualan dimsum mentai, meskipun terdapat beberapa tim dengan inovasi produk dimsum lainnya. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi tim untuk tampil berbeda, khususnya saat pelaksanaan KMI EXPO 2025.
Perasaan bahagia dan bangga pun dirasakan setelah perjuangan panjang selama kurang lebih enam bulan tersebut membuahkan hasil. Tim mengaku sangat bersyukur atas kerja sama yang terjalin dengan baik antaranggota, serta dukungan dan bimbingan dari dosen pembimbing. Bantuan dan fasilitasi dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) juga menjadi faktor penting yang mengantarkan tim meraih prestasi dan menjadi juara dalam ajang P2MW. (may)