Rifqi Ramadhani Almassar Peroleh Predikat Wisudawan Terbaik Departemen Informatika
Gresik – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) kembali mengadakan acara tahunan, yakni agenda wisuda ke-4 Tahun Akademik 2019/2020 yang dilaksanakan pada Selasa lalu (27/10). Meskipun kondisi pandemi Covid-19, UISI tetap mengadakan wisuda daring (online) melalui media yang telah ditentukan. Seluruh Wisudawan tetap semangat mengikuti agenda karena momen ini adalah momen yang dinantikan. Setia tahunnya, UISI akan memilih 10 Wisudawan terbaik dari masing-masing departemen.
Departemen Informatika UISI merasa sangat bangga karena salah satu mahasiswanya terpilih menjadi Wisudawan terbaik periode 2019/2020. Rifqi Ramadhani Almassar seorang Mahasiswa Departemen Informatika UISI berasal dari Purwokerto menjadi yang beruntung. Rifqi berhasil menyelesaikan skripsi tentang “Rancang Bangun Aplikasi Pangkalan Data Civitas Akademika Berbasis Layanan API di UISI” dan mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86. “Prosesnya sebenarnya biasa saja seperti mahasiswa pada umumnya, yang penting buat saya tugas apapun yang diberikan dosen sesusah apapun itu tetap dikerjain, kalaupun misal harus tanya dosen ya tanya aja jangan malu,” kata Rifqi.
Rifqi menyampaikan kesan saat belajar di UISI yaitu dosen yang selalu baik kepadanya dan selalu mendukung untuk melakukan diskusi. Rifqi merasa senang karena ketika dia belajar kemudian tidak paham, dia selalu meminta tolong kepada Bapak/Ibu Dosen untuk menjelaskan kembali. Tips tersebut menjadi salah satu semangat Rifqi dalam belajar, sehingga dia berhasil menjadi Wisudawan terbaik tahun ini.
“Lakuin yang kalian suka aja, ketika kalian udah suka di satu atau beberapa bidang, fokuskan disitu, maksimalkan di bidang yang kalian suka. Ketika ada kesempatan mengembangkan kemampuan kalian, maka lakukan karena keberuntungan itu merupakan kesempatan yang ditambah kerja keras. Selain itu jangan lupa berdoa dan meminta restu orangtua,” pesan Rifqi kepada mahasiswa lain.
Rifqi juga menambahkan bahwa setelah lulus, maka kita akan merasakan hidup yang sebenarnya. "Kalau sebelumnya mungkin masih ada yang dibantu orang tua sekarang kita harus mandiri, masa depan kita sekarang benar benar kita yang pegang," terang Rifqi di akhir sesi wawancara. (mui/rry)