3 April 2017 | Tim Media UISI

Sinom Brengos, Produk Andalan Departemen TIP

Berbahan dasar kunyit, terciptalah produk minuman sinom yang kaya akan kandungan baik bagi tubuh. Diproduksi dari bahan alami tanpa pemanis buatan, produk minuman ini diproses dengan cara dan resep yang telah diramu, sehingga tetap menjaga keaslian dari r

UISI – Bergelut dibidang cocok tanam menjadikan mahasiswa dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP) harus mampu memanfaatkan produk hasil tani sehingga lebih memilliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Meski di era modern, tetapi tradisi minuman herbal indonesia tetap digalakkan oleh departemen yang baru memiliki 2 angkatan ini. Berbahan dasar kunyit, terciptalah produk minuman sinom yang kaya akan kandungan baik bagi tubuh. Diproduksi dari bahan alami tanpa pemanis buatan, produk minuman ini diproses dengan cara dan resep yang telah diramu, sehingga tetap menjaga keaslian dari rasa segar sinom yang sesungguhnya.

Banyak minuman modern yang beredar tentu bukan penghalang bagi tim mahasiswa yang bergerak didalamnya untuk berinovasi, hadirnya produk sinom dengan brand “Sinom Brengos” ini menjadi jawaban bagi para pencinta minuman herbal. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp 6.000,00 saja, pelanggan bisa menikmati segarnya rasa sinom dengan packaging modern yang lebih menarik untuk para remaja. Desain botol yang dipilih tentu lebih simpel digenggam disertai stiker unik brengos yang menjadi ikon untuk pemasaran produk. Meski bukan ahli dibidang desain, divisi pembuatan sinom pun memiliki 3 anggota khusus yang bertugas untuk mendesain produk. Tak semerta-merta mendesain, hasil desain pun tentu masih dikoordinasikan dengan pihak dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) mengenai seni dan estetika untuk sebuah produk. Begitulah proses yang harus ditempuh untuk menjadikan produk ini siap diterima pasar.

Menjadikan produk sinom brengos berkembang bukanlah perkara mudah, meski sudah dihandle oleh 5 orang dari segi produksi, ternyata divisi ini mengalami kesulitan untuk melakukan kontinuitas produksi setiap bulannya. Lagi-lagi karena kesusahan membagi waktu antara aktivitas di kampus dengan keberlangsungan produksi. Ditambah lagi, mahasiswa angkatan 2015 juga harus mengurusi organisasi himpunan mahasiswa (HIMA) mengingat merekalah foundernya. “Kebanyakan anggotanya itu dari mahasiswa angkatan 2016, mahasiswa angkatan 2015 sudah banyak yang sibuk” ucap Elsa Puspitasari selaku ketua divisi produksi. Bergerak sesuai passion, mahasiswa yang terlibat didalam tim pengembangan produk TIP ini bergabung berdasarkan keinginan mahasiswa sendiri. “Jadi, seandainya mahasiswa TIP tidak ingin bergabung, juga tidak masalah. Seandainya mau pun, mereka bisa memilih di pengembangan produk yang mereka mau” lanjut Elsa mahasiswa angkatan 2015.

Memperkenalkan produk yang masih usia sangat belia ini, TIP memiliki divisi marketing yang bertugas memasarkan produk bukan hanya sinom brengos, melainkan keseluruhan produk TIP yang lain, sehingga kinerja pemasaran lebih efektif. Adanya event-event kampus yang diikuti oleh marketing UISI, merupakan peluang TIP untuk turut serta mendisplay produk mereka dalam satu stand yang telah disewa. Diluar itu, para inisiator ini berupaya keras untuk menjadikan produk sinom brengos dikenal banyak orang, planning kedepan akan dilakukan pemasaran produk ke warung-warung didaerah Gresik sehingga metode mengejar bola pun selalu mereka gencarkan. “Kami masih cari warung yang punya kulkas, jadi bisa lebih tahan lama.” Tutur Elsa. Mereka juga punya goal besar yaitu ingin menjadi supplier sinom untuk mini market maupun supermarket.  (far)

Artikel Terkait