Eka Lutfi mendapat penghargaan Best Presentation
Eka Lutfi mendapat penghargaan Best Presentation
23 Juli 2017 | Tim Media UISI

Teliti Cyclone Pabrik Semen Tuban, Dapat Penghargaan di Jepang

Eka Lutfi Septiani,dosen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terharu saat mendapatkan penghargaan Best Presentation di 5th Conference on Mechanical and Material Engineering (ACMME) di Tokyo, Jepang. Eka tidak menyangka penilitian

Eka Lutfi Septiani,dosen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) terharu saat mendapatkan penghargaan Best Presentation di 5th Conference on Mechanical and Material Engineering (ACMME) di Tokyo, Jepang pada bulan Juni. Eka tidak menyangka penilitiannya mengenai pemisahan uap panas dan debu di cyclone Semen Gresik, Pabrik Tuban mendapat penghargaan di konfrensi internasional.

Penghargaan ini berawal dari hibah riset UISI yang dilakukan selama enam bulan pada tahun 2017. " Uap panas keluar dari cyclone masih bercampur dengan debu dan bisa menurunkan efisiensi dari pembakaran batu bara," ujar lulusan Teknik Kimia ITS ini. Eka menuturkan dia

"Puluhan algoritma sudah saya simulasikan di software untuk mendapatkan hasil yang konsisten," ujar wanita kelahiran 1992 ini. Setelah tiga hari penuh mengambil data di Pabrik Tuban, Eka menggunakan simulasi untuk memecahkan permasalahan di cyclone hingga didapatkan pola aliran di cyclone, tekanan output, dan efisiensi dari cyclone.

Hasil dari penelitian tersebut lolos saat didaftarkan di konfrensi internasional ACMME. "Saya tidak menyangka penelitian yang saya lakukan sendiri tanpa bimbingan dapat lolos bersaing dengan peneliti internasional lain dan mendapatkan penghargaan," kisah lulusan lulusan master 2016 ini. Sebelumnya Eka hanya mengikuti konfrensi nasional dan baru kali itu mencoba di kancah global. Namun Eka berhasil mendapat penghargaan Best Presentation di sesinya yang disandingkan dengan peneliti dari negara lain seperti Jepang, China, dan Korea.

"Harapannya ilmu saya dapat bermanfaat untuk skala yang besar seperti di industri," tutur wanita asal Surabaya ini. Penelitiannya bisa mendapatkan penghargaan karena dapat diterapkan di skala besar untuk industri terutama di persemenan. (*)

Artikel Terkait