22 Februari 2025 | Tim Media UISI

Tim Mahaman Era Raih Silver Medal dalam Business Case Competition di UPI Bandung

Tim Mahaman Era dari Program Studi Manajemen Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) meraih Silver Medal dalam Business Case Competition di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

UISI - Tim Mahaman Era dari Program Studi Manajemen Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) berhasil meraih Silver Medal atau juara ketiga dalam ajang Business Case Competition yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Prestasi ini menjadi momen membanggakan bagi para anggota tim, terutama karena ini merupakan pengalaman pertama mereka dalam kompetisi sejenis.

Tim Mahaman Era yang beranggotakan Aqila Nasya Ramadhani (1012410701), Ahsan Ahmad Adnani (1012410077), dan Jihadiyah Badar (1012410039) merasa bersyukur dan tidak menyangka dapat meraih prestasi ini. "Kami sangat bersyukur dan speechless juga karena kalau boleh jujur, kami tidak menyangka bisa meraih ini. Jika lebih spesifik, sebenarnya kami mendapat medali silver atau juara tiga di bidang kami karena ada dua tim yang mendapat gold di atas kami," ujar salah satu anggota tim.

Perjalanan tim Mahaman Era dimulai pada 10 November 2024 ketika mereka pertama kali membentuk tim dan mempersiapkan diri menghadapi persaingan di ajang business case competition. Persiapan awal dilakukan dalam waktu sekitar 15 hari, termasuk penyusunan proposal dan bertukar ide. Hasil kerja keras mereka membuahkan hasil pada 5 Desember 2024 ketika mereka berhasil lolos ke tahap semifinal yang diselenggarakan di UPI, Bandung. Setelah melalui berbagai tahap, tim akhirnya berhasil meraih Silver Medal dalam babak final.

Kompetisi yang mereka ikuti berfokus pada bidang kesehatan, di mana mereka mengusulkan solusi untuk meningkatkan kualitas platform kesehatan yang sebelumnya memiliki acuan kerja yang kurang baik. Keputusan untuk memilih bidang ini diambil karena mereka merasa bidang kesehatan lebih menarik dibandingkan tiga bidang lainnya serta memberikan tantangan baru yang ingin mereka coba.

Meski meraih hasil membanggakan, tim Mahaman Era menghadapi sejumlah kendala selama proses persiapan. Salah satunya adalah kesulitan dalam membagi waktu karena beberapa anggota tim harus pulang ke kampung halaman saat masa liburan. Meski begitu, mereka tetap berusaha memaksimalkan waktu yang ada untuk latihan dan penyempurnaan materi presentasi.

Keikutsertaan mereka dalam kompetisi ini awalnya hanya berawal dari keinginan mencoba, namun semakin berkembang menjadi pengalaman berharga yang membentuk mental dan wawasan mereka. "Awalnya kami sekadar mencoba karena kebetulan menemukan informasi lomba. Namun, ketika proposal kami diterima dan kami dinyatakan sebagai finalis di antara universitas-universitas top lainnya, kami cukup terkejut. Tapi kami sudah menanamkan prinsip bahwa kalau berhasil, Alhamdulillah. Kalau belum, berarti ini adalah bagian dari pengalaman dan proses belajar kami," ujar salah satu anggota tim.

Mereka juga terinspirasi oleh sebuah pesan yang diterima dari seseorang: "Ketika kita lomba, tandanya kemampuan kita di situ memang sudah terpilih. Mau bagaimana akhirnya, ya bergantung rezeki siapa yang kali ini terpilih karena setiap orang pasti ada timing yang pasnya."

Dengan keberhasilan ini, tim Mahaman Era berharap dapat terus berkontribusi dalam ajang-ajang kompetisi lainnya serta menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani mencoba dan berkembang melalui berbagai tantangan akademik maupun non-akademik. (may)

Artikel Terkait