Tim UISI Bantu Tingkatkan Produktivitas Jasa Layanan Logistik
Pandemi COVID-19 berdampak buruk bagi banyak perusahaan termasuk perusahaan penyedia armada pengangkutan. Peningkatan biaya ditengah ketidakpastian karena pandemi harus diminimalisir. Strategi peningkatan produktivitas armada merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat pulih dari krisis dengan cepat. Tim peneliti dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menjawab tantangan tersebut dengan merancang inovasi teknologi untuk jasa logistik. Penelitian ini mendapat pendanaan dari Program Riset Keilmuan Skema Riset Mandiri, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Riset, dan Teknologi.
Penelitian dilakukan oleh 3 dosen dan 10 mahasiswa yang berasal dari Universitas Internasional Semen Indonesia dengan latar belakang jurusan yang berbeda yaitu Teknik Logistik, Informatika, dan Sistem Informasi. Tim dosen diantaranya adalah Muhammad Faisal Ibrahim, S.T., M.T., Yogantara S.D., S.Kom., MBusProcessMgt., MCE, dan Ngatini, S.Si., M.Si.
“Penelitian dilakukan pada PT. Sang Engon yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa layanan logistik dimana saat ini perusahaan memiliki 20 armada angkut jenis tronton losbak dan melakukan pengelolaan armada secara tradisional tanpa sistem informasi apapun,” ujar Faisal, dosen Teknik Logistik UISI. Dengan sistem tradisional, permasalahan kerap terjadi dan menyebabkan permasalahan hingga produktivitas menurun. Beberapa permasalahan diantaranya, rute kendaraan kurang optimal menyebabkan tingginya biaya bahan bakar. Budaya kerja kurang disiplin dari beberapa sopir menyebabkan produktivitas menurun. Selain itu, tidak adanya rencana perawatan kendaraan berkala yang baik seringkali menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
“Metode penelitian dikembangkan dengan terdapat 4 proses utama yaitu Planning and Preparation, Analysis and Business Blueprint, Desain and Development, dan Delivery and Training,” papar Faisal. Model dibuat dengan standar BPMN 2.0 yang sesuai dengan proses bisnis eksisting PT. Sang Engon. Selanjutnya dilakukan analisis gap dengan membandingkan proses bisnis eksisting dan memetakannya ke proses bisnis usulan. Dalam tahap analisis gap ini juga dilakukan evaluasi proses bisnis eksisting dan identifikasi peluang-peluang perbaikan yang dapat dilakukan.
“Kami memilih sistem ERP open-source untuk manajemen armada,” jelas Faisal. Verifikasi dan validasi kemudian dilakukan untuk memastikan sistem telah sesuai, kemudian dilanjutkan dengan tes penerimaan pengguna dan user training. Hasilnya, penelitian ini dapat meningkatkan produktivitas melalui penggunaan teknologi yang lebih tersistem. (*)