Enam mahasiswa manajemen UISI melakukan kuliah di Rajamangala University of Technology Krunghthep
Enam mahasiswa manajemen UISI melakukan kuliah di Rajamangala University of Technology Krunghthep
13 Februari 2018 | Tim Media UISI

Timba Ilmu ke RMUTK Thailand

UISI mengirimkan enam mahasiswa Departemen Manajemen angkatan 2014 untuk Student Exchange di Thailand selama satu bulan.

Bangkok - Enam mahasiswa Dapartemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) angkatan 2014 melakukan kuliah di Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand.

Setelah melakukan tes esai dan wawancara terpilihlah yang akan diberangkatkan ke Thailand dalam program Student Exchange yang merupakan program tahunan yang diadakan oleh Departemen Manajemen.

Rommi Cahyanti, Reza Meylinda Octavia, Titin Maslihatul Annah, Herlina Anggraini, Wahyu Riky Pratama, dan Muhammad Ardy Fuji Saputra tetap dianggap masuk kuliah namun tempat kuliah selama satu bulan tersebut tidak dilaksanakan di UISI, melainkan di RMUTK.

Semua peserta berasal dari Departemen Manajemen di UISI bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Administrasi yang ada di RMUTK, Thailand.

Harapan dari Artya Lathifah, S.T., M.Sc., MBA selaku penanggungjawab kegiatan, untuk program selanjutnya adalah banyak mahasiswa yang ikut berpartisipasi yang tidak hanya berpacu pada satu jurusan saja.

Selain untuk kuliah akan ada banyak pengalaman pribadi dan pengalaman bersama, yang di dapat seperti sertifikat, nilai skem, pengetahuan, relasi baru, dan masih banyak lagi.

Salah satu mahasiswa yang dapat diwawancarai ketika itu di Kampus B UISI adalah Muhammad Ardy Fuji Saputra menyampaikan, “terima kasih untuk UISI, teman-teman manjemen serta tim-tim yang telah terlibat sehingga mereka dapat berangkat Study Exchange di Thailand Rajamangala University of Technology Krungthep selama satu bulan.”

Pelajaran yang didapat pun hampir sama seperti di UISI seperti Strategic Management, Bisnis Etik, dan masih banyak lagi.

Kesan yang mereka rasakan hingga saat ini adalah senang karena dapat merasakan suasana kuliah yang baru, dimana mereka duduk bersama dengan orang bangsa lain yang berbeda ras tersebut.

“Semoga tahun ini dan kedepannya semakin banyak mahasiswa yang dapat keluar negeri entah itu dari pertukaran mahasiswa, atau mungkin lomba, bahkan acara internasional lainnya dan tidak hanya dari asia tenggara dan mungkin bisa ke negara lain”, ungkap Artya Lathifah, S.T., M.Sc., MBA.

Mengujarkan bahwa “mahasiswa tidak harus mengandalkan biaya dari sini, mahasiswa juga punya inisiatif sendiri jika punya keinginan harus menabung agar tidak kaget ketika sewaktu waktu mengeluarkan biaya”, tambahnya. (lkf/han)

Artikel Terkait