seminar internasional ekonomi syariah UISI
seminar internasional ekonomi syariah UISI
24 November 2016 | Tim Media UISI

UISI Gelar Seminar Internasional Ekonomi Syariah

Indonesia dikenal sebagai penduduk muslim terbesar di dunia, namun sebagian besar dari mereka masih apatis dengan ekonomi dan keuangan berbasis syariah.

UISI -  Indonesia dikenal sebagai penduduk muslim terbesar di dunia, namun sebagian besar dari mereka masih apatis dengan ekonomi dan keuangan berbasis syariah. Selasa (22/11) bertempat di ruang pola gedung PPS program studi ekonomi syariah, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengadakan acara internasional seminar dengan tema “Overview of Islamic Banking, Syariah Audit, Syariah Governance and Risk Management”. Tak tanggung-tanggung narasumber yang diundang merupakan praktisi professional bapak Muhammad Iman S Mihajat, Ph.D, Head of Shari’a Audit and Shari’a Compliance, Al Yusr Oman Arab Bank dari Kesultanan Oman dan bapak Bambang Tutuko, S.E., M.M., C.F.P., dosen Ekonomi Syariah UISI sekaligus menjabat sebagai kepala LPPM UISI.

Dalam seminar membahas seputar pengolahan sumber daya alam dan manusia di Indonesia. Bila dibandingkan dengan Negara Oman maupun Negara Timur Tengah lainnya, Indonesia memiliki potensi besar yang sangat menjanjikan. "Negara Oman hanya mengandalkan tambang minyak dan hanya segelintir orang yang memahami potensi Negara Oman, tetapi pendapatan perkapita mampu mengalahkan Indonesia" jelas Muhammad Iman S Mihajat. Lebih lanjut beliau menjelaskan dengan penuh keyakinan bahwa Indonesia harus mampu mendesain diri untuk bisa menjadi pemain utama ekonomi dan keuangan syariah di dunia, asalkan pemerintah mempunyai masterplan dan mengubah mindset masyarakat untuk memahami pentingnya ekonomi dan keuangan syariah dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Intinya adalah Indonesia perlu standart regulasi dan role model bank syariah yang dapat diterima di dunia internasional

 

Acara ini dihadiri sekitar 200 mahasiswa negeri maupun swasta dari beberapa universitas di Jawa Timur serta peserta umum dari instansi keuangan syariah, secara langsung mendapatkan kesan positif. "Saya bangga bisa langsung belajar dari pakar juga praktisi internasional keuangan syariah dari Kesultanan Oman" ungkap Hengki, Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam UNAIR. Tanggapan positif lain datang dari Arif Rahman Hakim mahasiswa dari UNESA, Arif mengatakan bahwa acara ini sekaligus dapat menjadi media untuk menjalin relasi antar universitas yang berkonsentrasi pada ekonomi syariah untuk bersama mewujudkan ekonomi berbasis syariah di Indonesia. (cr7/aes)

 

Artikel Terkait