Uji Kemampuan Berlogika di UISI Logic Competition 2017
Dalam rangka menyambut dies natalis UISI, awal tahun ini hingga beberapa bulan kedepan seluruh program studi UISI menyelanggarakan berbagai macam kompetisi. Dari berbagai kompetisi yang diselenggarakan, salah satunya adalah UISI Logic Competition 2017. Kompetisi bagi pelajar SMA/K dan sederajat ini adalah kali kedua diselenggarakan. Dengan mengusung tema “Think Logically and Be a Champion” kompetisi UISI Logic Competition 2017 berlangsung seru dan sportif di Kampus A UISI. “Tujuan diadakannya kompetisi ini adalah untuk menguji kemampuan logika para peserta agar dapat menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan oleh panitia dengan memberikan solusi penyelesaian yang logis dan paling efisien.” jelas ketua pelaksanan, Edman Priyono.
Setidaknya terdapat seratus pelajar terbagi atas lima puluh tim datang Sabtu (4/2), untuk mengikuti tahap semifinal dan final di Kampus UISI. Sebelumnya lima puluh tim ini merupakan tim yang berhasil lolos pada tahap penyisihan online. Pada tahap semifinal peserta harus melewati dua rintangan, rintangan pertama mereka harus menyelesaikan sebuah soal secara logika. Rintangan kedua peserta berhadapan dengan simulasi game, pada rintangan ini peserta dituntut untuk tetap fokus agar mampu menyelesaikannya simulasi game. "Wow, sangat tidak terduga sekali simulasi gamenya menguras otak sekali.” ungkap Nur Azizah, peserta asal MA Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta.
Dari lima puluh tim, sepuluh tim terbaik berhak untuk lanjut ke Final. Pada tahap final tim yang terdiri dari dua peserta harus melalui lima level simulasi dalam waktu lima belas menit. Tiga tim yang berhasil menyelsaikan target akan berkompetisi kembali untuk merebut juara pertama.
Masih di hari yang sama, rangkaian kompetisi UISI Logic Competition 2017 berlanjut dengan acara seminar bertajuk "Monetisasi dalam Industri Game, Bagaimana Mendapatkan Uang dengan Membuat Game”. Ramadhany Candra Arif Putra, COO Maulidan Games hadir sebagai pembicara utama dalam seminar kali ini. Maulidan Games sendiri merupaka perusahaan game skala nasional yang telah menghasilkan 42 prosuk game. Dalam seminar Ramadhany memaparkan bagaimana membuat game berbasis mobile maupun PC sekaligus juga cara pemasarannya hingga ke tangan end user. Ramadhany juga memotivasi peserta untuk mulai start-up bisnis pengembang game sedini mungkin yakni saat di bangku kuliah. "Indonesia butuh kalian-kalian yang masih muda untuk menjadi daveloper game, karena banyak ide-ide liar lahir dari otak seusia kalian. Masa terus terjajah negara asing dalam hal game." tegas Ramadhany. [cr7/aes]