Ahmad Dahlan selaku pemateri menyampaikan materi laporan laba dan rugi
Ahmad Dahlan selaku pemateri menyampaikan materi laporan laba dan rugi
18 Januari 2018 | Tim Media UISI

UMKM Belajar Manajemen Keuangan Ala UISI

Kerjasama UISI dengan DISPORA Melalui Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi UMKM

Gresik – Manajemen keuangan tidak terlepas dari kegiatan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan bisnis. Hari ini (18/1) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Gresik menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Keuangan bagi Usaha Mandiri Kecil menengah (UMKM). Kegiatan yang diadakan di auditorium dan gedung 5 laboratorium UISI ini diperuntukkan untuk para pemuda yang memiliki fokus dibidang wirausaha mandiri atau UMKM yang dinaungi oleh DISPORA Gresik.

UISI menjadi wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki para pelaku UMKM untuk lebih inovatif dalam menjalankan usahanya. Adanya pelatihan mengenai manajemen keuangan yang baik seakan menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM. Ahmad Dahlan Malik, B.A.(Hons)., M.Ec., CFP., menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini, pengusaha kecil menengah mampu menganalisa usaha yang dijalankan sehinga dapat diketahui apakah sudah maju atau belum usaha yang dijalankan melalui arus keuangan yang dimiliki.

Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 40 peserta ini berjalan sangat baik dan hangat. Tampak banyak peserta yang aktif dalam pelatihan, baik dalam menanggapi materi dan mengajukan pertanyaan maupun bertukar konsep pemikiran. Peserta diajak secara langsung untuk mengaplikasikan materi yang di dapat melalui simulasi dari perangkat lunak Microsoft Excel untuk menyusun laporan laba dan rugi, serta menggunakan aplikasi SI APIK untuk pencacatan transaksi keuangan.

Bagi pengusaha UMKM yang dinaungi DISPORA, laporan laba dan rugi merupakan hal yang wajib dilaporkan kepada pihak perpajakan dan melihat hasil usaha, hal tersebut mendasari pelatihan ini untuk dapat diterapkan dalam bisnis yang dijalankan. Dengan kondisi dan fakta yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa banyak pelaku UMKM hanya mampu bertahan satu tahun. “Lifecycle UMKM itu tidak panjang, jadi perlu inovasi, kalau tidak ada inovasi ya monoton dan paling hanya bertahan setahun”, ujar Dahlan.

Dahlan selaku pengurus kegiatan menambahkan penjelasannya, bahwa dengan adanya pelatihan ini mampu mengarahkan mana yang cocok untuk dijalankan sebagai usaha dari masing masing pelaku UMKM selain dari pelatihan manajemen keuangan yang menjadi topik utama. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan umur dari usaha yang dijalankan melalui inovasi yang dibuat tersebut. Selain itu teknologi menjadi alat bantu bagi para pelaku usaha. “Kecanggihan teknologi saat ini membantu pengusaha UMKM dalam mengatur keuangan melalui aplikasi yang dapat diakses di gadget”, ujar Dahlan. Perkembangan tersebut menjadi salah satu jalan yang dapat dijadikan untuk mengatur keuangan sehingga lebih mudah dalam menjalankan usaha yang dilakukan.[han/emb]

Artikel Terkait